Musibah yang dialami oleh seorang mukmin, baik yang besar atau kecil,
merupakan kifarat (balasan) Allah SWT atas dosa-dosa yang pernah
dilakukannya. Musibah tersebut adalah sebagai penghapus dosa-dosa selama
ia tidak melakukan perbuatan syirik dan dosa besar lainnya sehingga ia
akan menghadap Allah SWT dalam keadaan bersih dari dosa yang pada
akhirnya akan dimasukkan syurga oleh Allah SWT. Apabila ia tidak
melakukan kezaliman berupa kesyirikan, kezaliman terhadap sesamanya,
atau kezaliman terhadap dirinya, maka ia akan mendapatkan rasa aman pada
hari kiamat dan petunjuk di dunia dan akhirat. (Fathul Majid, tanpa
tahqiq hal. 38).
Lalu bagaimana agar musibah yang menimpa seorang mukmin dapat menjadi
penghapus dosa bahkan menjadi pahala dan menggantikan musibah itu
dengan sesuatu yang lebih baik? Pertanyaan ini telah dijawab oleh Allah
SWT dalam al-Quran:
BACALAH do'a ini
“Orang-orang yang apabila tertimpa musibah mereka mengatakan:”inna lillahi wa inna ilaihi raji’un (Sesungguhnya kami ini milik Allah dan kami akan kembali kepada-Nya). Mereka itu mendapatkan salawat (pujian) dan rahmah. Merekalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS Al-Baqarah 156-157)
0 komentar:
Posting Komentar